SUBULUSSALAM - Sesosok mayat pria tanpa identitas yang telah membusuk ditemukan tewas terapung di Lae Souraya, Desa Jabi-Jabi,
Kecamatan Sultan Daulat, Kota Subulussalam, Kamis (8/3) siang kemarin.
Belakangan terungkap jika jasad itu adalah Apran Simajuntak (23), warga
Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara yang terseret arus Krueng Alas, Selasa (6/3) lalu.
Sapri Tambunan, salah seorang wargamengatakan mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh Raja (30) warga Desa Suka Maju yang berseberangan dengan Desa Jabi-Jabi. Kepala Desa Jabi-Jabi, manjang Kombih yang ditanyai secara terpisah mengakui adanya temuan mayat di desa yang dia pimpin. Namun menurut Manjang, sebenarnya mayat tersebut hanyut terbawa arus Sungai Souraya yang hulunya di Kutacane, Aceh Tenggara.
Manjang menambahkan, saat terapung dan hanyut di sungai beberapa warga Desa Suka Maju yang berseberangan dengan Jabi-jabi melihat namun tidak ada yang berani memungut kecuali Raja. Raja, kata Manjang langsung menggiring jasad korban dengan menggunakan perahu motor yang bahasa setempat disebut Robin. “Mayat itu sebenarnya hanyut di Sungai antara Suka Maju dan Jabi-Jabi, namun dibawa ke tepi persis di pasir Desa Jabi-Jabi,” kata Manjang seraya menjelaskan mayat tersebut hanya mengenakan baju kaos lengan panjang bergaris tanpa celana.
Selanjutnya, mayat pria tanpa identitas ini dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam untuk divisum.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Sultan Daulat, Iptu Aries Diego Kakori di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam mengatakan, jasad itu adalah almarhum Apran Simajuntak (23) penduduk Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara yang terseret arus sungai Alas, Selasa (6/3) lalu sekitar pukul 15.00 wib di Desa Muara Situlen.
Hal itu berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Kapolsek Babul Makmur, Aceh Tenggara, Ipda Zul Effendi yang sebelumnya meminta bantuan pencarian jenazah yang diperkirakan hanyut ke Sultan Daulat.
Karenanya, saat ada kabar penemuan mayat, Kapolsek Sultan Daulat Iptu Aries Diego Kakori didampingi Camat Sultan Daulat Baginda Nasution langsung turun ke lokasi. Di lokasi, petugas kepolisian dengan dibantu relawan dan warga setempat mengevakuasi jenazah korban dari sungai dan di bawa ke RSIA Kota Subulussalam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Apran Simajuntak (23) petani, penduduk Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara, Selasa (6/3) sekitar pukul 15.00 wib, terseret arus sungai Alas di Desa Muara Situlen. Menurut informasi, pada saat naas itu, korban berenang menuju seberang sungai dengan saksi atau rekannya Zalim Sihombing (12) dan Bram Sihombing (13). Namun, Afran tiba-tiba berhenti berenang, karena kehabisan tenaga hingga tenggelam terbawa arus sungai.(kh/as)
Sapri Tambunan, salah seorang wargamengatakan mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh Raja (30) warga Desa Suka Maju yang berseberangan dengan Desa Jabi-Jabi. Kepala Desa Jabi-Jabi, manjang Kombih yang ditanyai secara terpisah mengakui adanya temuan mayat di desa yang dia pimpin. Namun menurut Manjang, sebenarnya mayat tersebut hanyut terbawa arus Sungai Souraya yang hulunya di Kutacane, Aceh Tenggara.
Manjang menambahkan, saat terapung dan hanyut di sungai beberapa warga Desa Suka Maju yang berseberangan dengan Jabi-jabi melihat namun tidak ada yang berani memungut kecuali Raja. Raja, kata Manjang langsung menggiring jasad korban dengan menggunakan perahu motor yang bahasa setempat disebut Robin. “Mayat itu sebenarnya hanyut di Sungai antara Suka Maju dan Jabi-Jabi, namun dibawa ke tepi persis di pasir Desa Jabi-Jabi,” kata Manjang seraya menjelaskan mayat tersebut hanya mengenakan baju kaos lengan panjang bergaris tanpa celana.
Selanjutnya, mayat pria tanpa identitas ini dibawa ke Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam untuk divisum.
Kapolres Aceh Singkil AKBP Bambang Syafrianto yang dikonfirmasi melalui Kapolsek Sultan Daulat, Iptu Aries Diego Kakori di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Kota Subulussalam mengatakan, jasad itu adalah almarhum Apran Simajuntak (23) penduduk Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara yang terseret arus sungai Alas, Selasa (6/3) lalu sekitar pukul 15.00 wib di Desa Muara Situlen.
Hal itu berdasarkan hasil koordinasi pihaknya dengan Kapolsek Babul Makmur, Aceh Tenggara, Ipda Zul Effendi yang sebelumnya meminta bantuan pencarian jenazah yang diperkirakan hanyut ke Sultan Daulat.
Karenanya, saat ada kabar penemuan mayat, Kapolsek Sultan Daulat Iptu Aries Diego Kakori didampingi Camat Sultan Daulat Baginda Nasution langsung turun ke lokasi. Di lokasi, petugas kepolisian dengan dibantu relawan dan warga setempat mengevakuasi jenazah korban dari sungai dan di bawa ke RSIA Kota Subulussalam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Apran Simajuntak (23) petani, penduduk Desa Muara Situlen, Kecamatan Babul Makmur, Aceh Tenggara, Selasa (6/3) sekitar pukul 15.00 wib, terseret arus sungai Alas di Desa Muara Situlen. Menurut informasi, pada saat naas itu, korban berenang menuju seberang sungai dengan saksi atau rekannya Zalim Sihombing (12) dan Bram Sihombing (13). Namun, Afran tiba-tiba berhenti berenang, karena kehabisan tenaga hingga tenggelam terbawa arus sungai.(kh/as)
Editor;Bakri
0 komentar:
Posting Komentar