Sabtu, 17 Maret 2012

Teknologi Produksi Budidaya Singkong

Ubikayu, singkong, ketela pohon atau bahasa latinya  Manihot esculenta pertama kali ditemukan di Amerika Selatan terutama di Brasil dan Paraguay.  Singkong ini ditanam secara luas di Indonesia pada tahun 1810 setelah dibawa oleh bangsa Portugis ke Indonesia.
Umbi singkong merupakan bahan sumber energi yang kaya akan karbohidrat, namun singkong memiliki kandungan protein yang rendah.  Singkong banyak mengandung glukosa. Singkong yang rasanya kurang manis sampai pahit disebabkan karena kandungan glukosida yang dapat membentuk asam sianida yang beracun.  Kandungan sianida mencapai 20 mg HCN per kilogram singkong segar sedangkan pada singkong yang pahit bisa mencapai 50 kali lipat (Wikipedia).
Singkong dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan manusia, sebagai bahan pangan, pakan ternak maupun keperluan industri.  Sebagai bahan pangan  non beras, diolah segar maupun diolah untuk berbagai macam masakan, hampir ditiap daerah mempunyai masakan khas yang berasal dari singkong ini dengan berbagai variasinya.  Tepung singkong juga dapat diolah lebih lanjut baik untuk penganan maupun industri.
Teknologi Produksi Budidaya Singkong.
Bibit.  Bibit singkong berasal dari stek.  Stek untuk bibit ini diambil dari tanaman yang sehat dan berumur antara 7 – 14 bulan.  Pilih batang yang berada ditengah, bagian yang terlalu muda pada pucuk dan terlalu tua pada batang jangan dipakai untuk stek bibit singkong.  Potong stek dengan gergaji dengan panjang stek antara 15-20 cm setiap stek.
Untuk varietasnya, pilihlah varietas singkong unggul dengan potensi hasil yang tinggi sesuai dengan daerah anda dan tujuan produksinya nanti.  Untuk konsumsi langsung anda bisa  memilih varietas yang rasanya enak  (manis) seperti Adira 1 atau Malang 1, jika menanam untuk diolah lebih lanjut untuk tepung atau pati anda bisa memilih varietas Adira 4, Malang 4, Malang 6,  UJ 3 dan  UJ 5.
Pengolahan Tanah. Tanah sebaiknya diolah sempurna dengan bajak atau dicangkul.  Tanah diolah sedalam 15 cm.
Penanaman.  Stek ditanam dengan cara menancapkan ke tanah sedalam sekitar 3-5 cm.  Saat menanam harus hati-hati agar jangan sampai posisi stek terbalik. Jarak tanam yang dianjurkan adalah 80 x 70 cm atau 100 x 70 cm disesuaikan dengan varietasnya.
Pemupukan.  Dosis pupuk yang dianjurkan pada tanaman singkong adalah 200 kg Urea, 100 kg SP 36 dan 100 kg KCl per hektar.  Pemupukan pertama dilakukan pada umur 7 – 10 hari setelah tanam (HST) dengan dosis 100 kg Urea, 100 kg SP 36 dan 50 kg KCl.  Pemupukan kedua dilakukan pada saat tanaman berumur 2- 3 bulan setelah tanam dengan dosis 100 kg Urea da 50 kg KCl per hektar.  Pemupukan dilakukan dengan cara ditugal 15 cm dari tanaman singkong.
Pewiwilan.  Pewiwilan atau pembuangan tunas yang berlebih dengan cara dirompes dan hanya disisakan 2 tunas yang pertumbuhanya paling baik.  Pewiwilan dilakukan paling lambat 1 bulan setelah tanam.
Penyiangan dan Pembumbunan.  Penyiangan dilakukan sebanyak 1 – 2 kali pada saat tanaman berumur kurang dari 3 bulan setelah tanam.  Kemudian pembumbunan dilakukan pada saat tanaman berumur 2 – 3  bulan setelah tanam.
Panen.  Umur panen singkong biasanya antara 8 – 11 bulan setelah tanam sesuai dengan varietasnya.  Panen dilakukan dengan cara dicabut,kemudian singkong dipisahkan dari batangnya dan dibersihkan dari tanah maupun kulitnya.  Selanjutnya singkong siap untuk dkonsumsi atau diolah lebih lanjut.
Demikian secara singkat teknologi produksi budidaya singkong, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat sekaligus ini juga untuk menjawab beberapa pertanyaan pembaca mengenai teknologi budidaya singkong yang ditanyakan kepada Saung Tani | Penyuluhan Pertanian Online kami (bahan : Wikipedia dan Ballitbang Pertanian)
»»  Baca Lagi...

Panduan Penggunaan Piranti Lunak Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi PuPS ver 1.1

Piranti lunak Pemupukan padi sawah spesifik lokasi PuPS ver 1.1 merupakan piranti lunak yang digunakan untuk membantu dalam menentukan rekomendasi takaran pupuk padi sawah di setiap lokasi. Piranti lunak PuPS 1.10 dapat menentukan rekomendasi takaran dan waktu aplikasi pupuk N, P, K untuk setiap persil lahan sawah petani. Rekomendasi pemupukan yang  dihasilkan tersebut  sudah mempertimbangkan masukan hara dalam bentuk bahan organik, anorganik  atau dari sumber lain
Piranti lunak PuPS  ini dikembangkan oleh tim peneliti dari International Rice Research Institute (IRRI) bersama dengan Tim Teknis Kelompok Kerja Pemupukan Tanaman Pangan, Badan Penelitian dan Pengembangan  Pertanian (Ballitbang) Kementerian Pertanian RI. Data diperoleh dari hasil-hasil penelitian pemupukan padi sawah yang saat ini sudah disebarluaskan dan sejalan dengan prinsip – prinsip Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) yang selama dikembangkan.
Penggunaan piranti lunak PuPS ini membantu para Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bersama petani dalam menetapkan takaran dan waktu pemupukan padi di lahan sawah pada musim tanam yang akan dihadapi sesuai dengan kebutuhan hara dan pertumbuhan tanaman. Ketepatan saran rekomendasi pemupukan dengan piranti lunak ini sangat bergantung pada ketepatan informasi data yang dimasukan yang  diperoleh dari petani.
Langkah-Langkah Mengoperasikan Progam PuPS versi 1.1
Sebelum menjalankan program untuk menghitung takaran pemupukan padi sawah spesifik lokasi dengan piranti lunak PuPS ver 1.1 ini, anda harus menyediakan komputer PC / laptop dengan sistem operasi Windows.  PuPS ver 1.1   dioperasikan  dengan program Microsoft Office Access 2003 Runtime, sebaiknya install terlebih pada komputer anda.  Tanpa Microsoft  Office Access 2003 Runtime, piranti lunak ini tidak dapat dioperasikan.
Download file piranti lunak PuPS ver 1.1 secara lengkap disini.  File berbentuk win rar berisi Petunjuk penggunaan, Daftar pertanyaan dan  piranti lunak PuPS  ver 1.1 serta Microsoft Offices Access 2003 Runtime.
Ekstrak file win rar anda tadi, klik “PuPS exe”, selanjutnya di layar monitor akan tampak seperti gambar di bawah ini .
Pilihan menu awal yang tampil pada monitor anda adalah “Buka”, “Install Access 2003 Runtime”, “Petunjuk Penggunaan”, “Daftar Pertanyaan” dan “Kembali”.
Menu “Buka” berarti mulai mengoperasikan piranti lunak PuPS ver 1.1 pada komputer anda. Menu “Install Access 2003 Runtime”, artinya untuk menginstall program Micorosof Access 2003 Runtime.  Menu “Petunjuk Penggunaan”, berisi petunjuk penggunaan piranti lunak PuPS ver 1.1.  Menu “Daftar pertanyaan”, berisi daftar  pertanyaan / kuisioner yang diminta oleh piranti lunak ini harus terisi, anda bisa mencetaknya untuk membantu anda mengumpulkan data dengan petani. Menu “Kembali”, artinya anda keluar dari PuPS.
Install terlebih program Microdoft Offices Access 2003 Runtime  dengan cara  Klik pada menu “Install Access 2003 Runtime” dan ikuti langkah-langkah SETUP yang ditampilkan.  Setelah proses SETUP selesai, lanjutkan klik  pada menu “Buka” untuk mulai mengoperasikan Progam “PuPS 1.1”.
Anda bisa juga bisa langsung  masuk pada menu “Buka” dengan cara Klik pada menu “Buka” jika komputer / laptop anda sudah tersedia program Microsoft Office Access 2003 Runtime.
Langkah selanjutnya adalah memasukkan data kuesioner yang diminta. Masukan data secara tepat sebab ketetapatan mengisi data yang diminta akan mempengaruhi ketepatan hasilnya nanti.  Klik “Kembali”, jika anda ingin melihat proses pengolahan data dari awal.
Input Data
Isi daftar pertanyaan, sebagian dengan cara meng “klik” bulatan. Jika ditemui isian berupa kotak yang berwarna abu-abu atau transparan, kotak-kotak tersebut tidak perlu diisi.
Klik “Lanjut” untuk proses selanjutnya. Jika ingin mengulang proses yang sudah berjalan tadi, anda bisa klik “Ulangi” atau klik “Kembali” untuk kembali ke proses awal.
Seluruh pertanyaan harus terisi dan jika tidak maka akan muncul petunjuk “Pastikan semua pertanyaan terisi”.  Program ini sudah mengantisipasi jika  data  yang  anda masukkan tidak lengkap.
Simpan Data dan Cetak
Simpan data dan cetak gunanya untuk mengecek kembali data yang akan dimasukkan dan memudahkan anda jika ingin mengumpulkan data kuesioner.  Untuk mencetak hasilnya dilakukan dengan dengan meng-klik “Cetak” yang berada di bagian bawah kanan. Sedangkan untuk mengulangi lagi dari awal, klik “Kembali”.
Hasil Proses (Keluaran Data)
Keluaran data penghitungan pemupukan padi sawah spesifik lokasi  dengan piranti lunak PuPS ver 1.10  adalah Rekomendasi pemupukan (per hektar), Rekomendasi pemupukan jika menggunakan Bagan Warna Daun (BWD) berdasarkan luas lahan dan Rekomendasi pemupukan berdasarkan jenis pupuk yang akan digunakan berdasarkan luas lahan.  Hasil proses  (keluaran data) berupa rekomendasi di atas bisa anda simpan atau dicetak.

Rekomendasi pemupukan padi sawah spesifik lokasi dengan piranti lunak PuPS (sumber gambar : P3TP Litbang Pertanian)

Piranti lunak Pemupukan Padi Sawah Spesifik Lokasi PuPS ver 1.1  ini sudah kami sediakan pada halaman “Download” dan  anda dapat anda unduh disini.
Jika anda mengalami  kesulitan dengan pemakaian piranti lunak PuPS ver 1.1 ini silahkan beri tanggapan dengan mengisi kolom komentar di bawah ini atau hubungi kami melalui  Form Kontak yang ada pada Halaman “Hubungi Kami”.
Informasi lebih lanjut mengenai piranti lunak pemupukan padi sawah spesifik lokasi  PuPS ver  1.1 dapat menghubungi Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (BBP2TP), dengan alamat  Jl. Tentara Pelajar 10, Cimanggu, Bogor 16114. Telp. 0251-351 277 (Bahan dan Foto : Bank Pengetahuan Tanaman Pangan, Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian )
»»  Baca Lagi...

Kendalikan CVPD Secara Terpadu Dengan Konsep Kebun Jeruk Sehat (PTKJS)

Penyakit CVPD merupakan momok bagi para petani jeruk di tanah air.  Akibat serangan penyakit CVPD ini banyak petani yang mengalami kerugian yang parah, tanamanya rusak sehingga tidak dapat berproduksi dengan baik.  Buah menjadi rusak bahkan tanaman bisa tidak dapat berproduksi sama, sehingga sangat merugikan bagi petani jeruk.
Penyebab Penyakit CVPD.
Penyebab penyakit CVPD ini adalah virus Liberibacter asiaticum.  Sedangkan penularanya oleh serangga vektor Diaphorini citri.  Serangan penyakit ini terjadi baik tanaman berada di persemaian maupun di kebun, terutama pada tunas-tunas.
Gejala Serangan Penyakit CVPD.
Tanaman muda yang terserang penyakit CVPD menunjukkan gejala adanya kuncup yang berkembang lambat, tumbuh mencuat keatas dengan daun- daun kecil dan belang- belang kuning.  Tanaman biasanya menghasilkan buah berkualitas jelek.
Pada tanaman jeruk yang dewasa, gejala penyakit CVPD adalah cabang yang daun- daun yang menguning dan kontras dengan cabang lain yang daun- daunnya masih sehat (greening sectoral). Daun pada cabang- cabang yang terserang CVPD menjorok keatas seperti sikat. Gejala lain adalah daun berukuran lebih sempit berbentuk lancip dengan warna kuning diantara tulang daun. Gejala- gejala seperti ini mirip dengan gejala tanaman yang kekurangan unsur Zn.
Buah yang tumbuh pada cabang- cabang terserang penyakit CVPD biasanya tidak dapat berkembang normal dan berukuran kecil, terutama pada bagian yang tidak terkena cahaya matahari.  Pada pangkal buah biasanya muncul warna oranye yang berlawanan dengan buah- buah yang sehat.  Buah- buah yang terserang rasanya masam dan bijinya kempes, tidak berkembang dan berwarna hitam.
Pengendalian Penyakit CVPD.
Serangan penyakit CVPD ini beberapa kali menyerang sentra jeruk di tanah air.  Secara umu sampai saat ini penyakit CVPD ini masih belum dapat ditemukan obat / pestisida yang dapat menyembuhkan akibat serangan CVPD.  Namun sebenarnya penyakit CVPD ini sebenarnya dapat dikendalikan dengan menerapkan pengendalian secara terpadu dengan menitikberatkan pada Kebun Jeruk Sehat.  Apabila kondisi pertanaman di kebun sudah memenuhi syarat Kebun Jeruk Sehat maka perkembangan penyakit CVPD dapat ditekan seminimal mungkin.
Pengelolaan Kebun Jeruk sehat secara terpadu ini merupakan hasil kajian  yang telah dikembangkan oleh Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Subtropika (BALITJESTRO), Malang, Jawa Timur.  Pengendalian penyakit CVPD secara terpadu ini diberi nama Pengendalian Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTJKS).
Pengendalian Terpadu Kebun Jeruk Sehat (PTJKS) ini terdiri dari lima komponen teknologi yang kompatibel dan dilaksanakan secara bersama-sama pada satu hamparan kebun jeruk yaitu Penggunaan Bibit Sehat Berlabel Biru, Eradikasi Tanaman Sakit, Mengendalikan Serangga Vektor,  Pemeliharaan Tanaman Optimal dan Penngendalian pada satu Kawasan / Hamparan.
Penggunaan Bibit Sehat.  Bibit jeruk yang ditanam harus bibit yang berlabel, minimalberlabel biru, serta harus dalam kondisi yang sehat dan bebas dari patogen virus CVPD atau virus lainya.
Mengendalikan Serangga Vektor CVPD.  Vektor CVPD yang dapat menularkan atau membawa virus Liberibacter asiaticum penyebab CVPD adalah serangga Diaphorina citri.  Untuk menekan dan mengendalikan beberapa vektor tersebut.  Serangga Diaphorini citri dapat dikendalikan dengan melabur batang jeruk dengan insektisida sistemik berbahan aktif imadaklorid seperti Confidor setiap 2 minggu sekali serta penyemprotan insektisida kontak dua kali berselang setelah ditemukan Diaphorini citri.
Sedangkan insektisida lainya yang dapat digunakan mengendalikan populasi vector Diaphorini citri tersebut diantaranya dimethoate (perfekthion, roxion 40 EC, rogor 40 EC, cygon) yang diaplikasikan pada daun atau disuntikan pada batang, dan edosulfan (dekasulfan 350 EC). Aplikasi insektisida hendaknya dilakukan pada saat tanaman menjelang dan ketika bertunas.
Pengendalian bisa juga dilakukan dengan perangkap berwarna kuning untuk menangkap serangga Diaphorini citri dewasa.
Eradikasi Tanaman Terserang.  Apabila sudah diketahui ada beberapa tanaman yang terserang CVPD segera lakukan eradikasi dengan jalan mencabut / membongkar tanamn tersebut dan membakarnya.  Kemudian sulam dengan tanaman baru yang sehat dari bibit berlabel biru.
Pemeliharaan Tanaman Secara Optimal.  Pemeliharaan tanamn jeruk secara optimal dapat membuat tanaman menjadi lebih tahan terhadap serangan penyakit CVPD ini.  Selain itu dengan pemeliharaan tanamn yang optimal, serangan penyakit CVPD ini dapat segera terlihat / diidentifikasi apabila tanaman ada yang terserang sehingga dapat segera kita pangkat / bongkar. Pemeliharaan optimal meliputi pemupukan secara tepat dan berimbang antara pupuk makro dan mikro, pengendalian gulma, pengairan secara tepat maupun pemangkasan ranting tanaman sehingga tanamn dapat tumbuh dan berkembang dengan  baik.
Pengendalian Serempak Pada Satu Kawasan / Hamparan.
Pengendalian penyakit CVPD akan lebih effektif apabila dilakukan secara bersama-sama oleh para petani yang berada pada satu hamparan / kawasan.  Penyakit CVPD ini cepat berkembang dan menular dengan cepat sehingga untuk membatasinya harus dilakukan pengendalian secara terpadu yang dilakukan secara bersama-sama dalam satu hamparan.
Selain pengendalian secara terpadu dengan konsep kebun jeruk sehat dengan PTKJS seperti tersebut di atas,  pemerintah juga berusaha membatasi penyebaran penaykit CVPD ini dengan melarang pertukaran benih dari daerah endemik CVPD ke daerah yang bebas CVPD, antara lain dengan Keputusan Mentri Pertanian Nomor 129/Kpts/um/3/1982 yang isinya melarang pengangkutan tanaman / bibit jeruk dari daerah endemik ke daerah bebas CVPD (materi : Balitjestro. gambar : tarunabumi.blogspot.com)
»»  Baca Lagi...

Cara Praktis Membuat Telor Asin

Telur jika hanya dikonsumsi dalam keadaan segar saja tidak mampu disimpan dalam waktu  yang terlalu lama.  Telur menjadi rusak dan tidak dapat dikonsumsi jika disimpan terlalu lama.  Oleh karena itu telur perlu diperlakukan dengan baik agar awet dan daya simpanya dapat dipertahankan dalam waktu yang lebih lama.
Untuk menjaga kesegaran dan mutu isi telur, diperlukan teknik penanganan yang tepat, agar nilai gizi telur tetap baik serta tidak berubah rasa, bau, warna, dan isinya.
Secara umum prinsip pengawetan telur adalah untuk mencegah masuknya bakteri pembusuk ke dalam telur yang dapat merusak telur dan mencegah keluarnya air dari dalam telur. Pengawwetan telur secara utuh bersama dengan kulitnya (kerabang) dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain proses pendinginan; proses pembungkusan kering;  proses pelapisan dengan minyak; proses pencelupan dalam berbagai cairan.
Salah satu teknik pengawetan telur yang sudah banyak dilakukan oleh masyarakat adalah dengan menolahnya menjadi telur asin.  Telur asin mudah dipraktekkan, tidak memerlukan biaya yang mahal dan tidak memerlukan peralatan yang rumit, dengan peralatan yang sederhana sudah dapat dilakukan.
Secara sederjhana telur asin adalah telur utuh yang diawetkan dengan adonan yang dibubuhi garam.  Ada 3 cara pembuatan telur asin yaitu :
  • Telur asin dengan adonan garam berbentuk padat atau kering;
  • Telur asin dengan adonan garam ditambah ekstrak daun teh;
  • Telur asin dengan adonan garam, dan kemudian direndam dalam ekstrak atau cairan teh.
 Bahan dan Alat Pembuatan Telur Asin :
Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan telur asin antara lain Telur bebek yang bermutu baik 30 butir,  Abu gosok atau bubuk batu bata merah 1 ½ liter, Garam dapur ½ kg, Larutan daun teh (bila perlu) 50 gram teh per 3 liter air serta Air bersih secukupnya
Sedangkan alat – alat yang diperlukan antara lain  Ember plastik, Kuali tanah atau panci, Kompor atau alat pemanas, Alat pengaduk dan Stoples atau lainya untuk tempat  penyimpan telur
 Cara Pembuatan Telur Asin.
Tahap-tahap pembuatan telur asin antara lain :
  1. Pilih telur yang bermutu baik (tidak retak atau busuk);
  2. Bersihkan telur dengan jalan mencuci atau dilap dengan air hangat, kemudian  keringkan;
  3. Amplas seluruh permukaan telur agar pori-porinya terbuka;
  4. Buat adonan pengasin yang terdiri dari campuran abu gosok dan garam,   dengan  perbandingan sama (1:1). Dapat pula digunakan adonan yang terdiri  dari campuran  bubuk bata merah dengan garam;
  5. Tambahkan sedikit air ke dalam adonan kemudian aduk sampai adonan berbentuk   pasta;
  6. Bungkus telur dengan adonan satu persatu secara merata sekeliling permukaan  telur, kira-kira setebal 1~2 mm;
  7. Simpan telur dalam kuali atanah atau ember plastik selama 15 ~ 20 hari. Usahakan  agar telur tidak pecah, simpan di tempat yang bersih dan terbuka;
  8. Setelah selesai bersihkan telur dari adonan kemudian rendam dalam larutan teh  selama 8 hari (bila perlu).
Setelah proses ini berarti telur asin telah jadi, untuk dikonsumsi telur asin ini harus direbus terlebih dulu.  Telur asin yang sudah direbus ini bisa dikonsumsi sendiri untuk kebutuhan keluarga atau dijual sehingga dapat menambah pendapatan keluarga para peternak itik atau petani (Penulis : A. Rivai, dari Kalimantan Selatan. edit by admin. photo by Google)
Catatan : Telur yang diolah ini merupakan telur itik Alabio salah satu itik unggulan nasional dan saat ini sudah mampu mengolah 2.000 telur per hari.
»»  Baca Lagi...

Tips Menanam Cabe Di Musim Hujan

Menanam cabe di musim hujan memerlukan teknik budidaya yang lebih intensif dibandingkan jika kita menanam cabe pada musim kemarau.  Menanam cabe pada musim hujan bukanlah musim yang idela bagi budidaya cabe, sehingga biasanya menanam cabe pada musim hujan ini disebut sebagai bertanam cabe di luar musim (off season).
Menanam cabe pada musim hujan akan menghadapi kendala cuaca yang tidak kondusif  bagi tumbuh dan kembangnya tanaman cabe secara normal.  Musim hujan ditandai dengan  curah hujan yang tinggi dan kelembaban yang tinggi sehingga pada beberapa hal akan memicu berkembangnya OPT baik hama maupun penyakit tanaman.  Sehingga risiko kegagalan  panenya menjadi lebih besar.
»»  Baca Lagi...

Kamis, 15 Maret 2012

Gubernur: Tugas Pj Penuh Risiko

Pj Bupati Aceh Timur Nasrullah Muhammad (kiri), Pj Wali Kota Langsa Bustami Usman, Pj Bupati Pidie T M Anwar, dan Pj Wali Kota Sabang Zulkifli Hasan membaca sumpah sebelum dilantik oleh Pj Gubernur Aceh Tarmizi A Karim di Anjong Monmata, Banda Aceh, Rabu (14/3). SERAMBI/BUDI FATRIA

BANDA ACEH - Pj Gubernur Aceh, Tarmizi A Karim, Rabu kemarin melantik empat lagi Penjabat (Pj) Bupati dan Wali Kota untuk menggantikan bupati dan wali kota definitif yang telah berakhir masa bakti.

Keempat Pj Bupati dan Wali Kota yang dilantik Pj Gubernur Aceh tersebut masing-masing Asisten II Setdakab Aceh Besar Zulkifli Hasan menjadi Pj Wali Kota Sabang, Kepala BPM Pidie, TM Anwar dilantik sebagai Pj Bupati Pidie, Kepala Kesbangpol Linmas Aceh Bustami Usman menjadi Wali Kota Langsa, dan Kepala BKPP Aceh Nasrullah Pj Bupati Aceh Timur.

“Setiap pj kepala daerah harus bisa bersikap adil dan netral terhadap kontestan yang merupakan teman-teman dekatnya. Ini tugas yang amat berat dan penuh risiko,” kata Tarmizi dalam pidatonya ketika melantik keempat pj tersebut di Anjong Mon Mata Banda Aceh, Rabu (14/3) siang.

Tarmizi menambahkan, setiap pj harus lebih berhati-hati dan jangan terbawa perasaan hingga membuat diri masuk dalam perangkap yang dibuat sendiri.

Pengusulan Pj Bupati dan Wali Kota, meurut Tarmizi dilakukan dengan sangat selektif. Selain memperhatikan jenjang karir, juga melihat dan mengkaji apakah memiliki jiwa kepemimpinan yang bisa bersikap adil dan netral. “Jika kedua unsur itu dimiliki, barulah diusul ke Mendagri untuk menjadi Pj Bupati atau Wali Kota,” kata Tarmizi.

Keempat penjabat yang dilantik kemarin menurut Tarmizi sudah memenuhi persyaratan, dan selanjutnya dievaluasi bersama apakah bisa melaksanakan tugas pilkada secara demokratis, aman, damai, tanpa ada kekeraran serta tudingan keberpihakan kepada kontestan tertentu.

“Kalau tudingan itu tidak ada, dan pilkada di daerahnya berjalan baik, seorang penjabat itu baru bisa nanti kita katakan sukses dalam mengemban tugas,” kata Tarmizi.

Hingga Rabu (14/3), sudah 10 Pj Bupati dan Wali Kota yang dilantik. Hingga 9 April 2012, ada lima Pj Bupati lainnya yang akan dilantik, yaitu Aceh Singkil, Simeulue, Nagan Raya, Abdya, dan Aceh Tengah. (her)

Editor : bakri
»»  Baca Lagi...

Amerika Pantau Pilkada Aceh

Insya Allah, mulai Senin, 9 Januari 2012, Serambi Indonesia terbit dua kali sehari.

Edisi hari ini, Amerika Pantau Pilkada Aceh bisa diakses di http://aceh.tribunnews.com/digital/index.php?hal=0

Edisi pertama, adalah koran yang sedang Anda baca ini. Sedangkan edisi kedua, kami beri nama Serambi Indonesia Digital Newspaper. Penerbitan Serambi Indonesia Digital Newspaper adalah bagian dari upaya kami bertransformasi menjadi lembaga penyedia jasa informasi multimedia.

Sebelumnya, adik-adik kami seperti Harian Prohaba (cetak), portal berita Serambinews.com (internet), dan Serambi FM 90.2 MHz (Radio dan Streaming) telah hadir mengisi waktu Anda, maka sekarang sambutlah Serambi Indonesia Digital Newspaper.

Sesuai namanya, Serambi Indonesia Digital Newspaper terbit dalam format digital. Anda hanya bisa mengaksesnya melalui website kami www.serambinews.com

Edisi digital ini nyaman dibaca pada komputer PC, laptop, tablet, atau smartphone lainnya. Apa bedanya dengan Serambi Indonesia e-Paper? Ya, jelas beda, walau tampilannya hampir sama, tetapi Serambi Indonesia e-Paper adalah versi digital dari Harian Serambi Indonesia yang sedang Anda pegang ini.

Sedangkan Serambi Indonesia Digital Newspaper berisi berita atau iklan yang berbeda dengan edisi cetak ataupun e-paper.

Tekad kami untuk selalu memanjakan Anda, pembaca setia. Tentu, dengan tetap independen & kredibel.

Editor : bakri
»»  Baca Lagi...

Abdya Mulai Gunakan Mesin Panen Padi

Pekerja memanen padi menggunakan mesin meni combine di areal persawahan Gampong Drien Jalo, Kecamatan Tangan-Tangan, abdya, Rabu (14/3). SERAMBI/ZAINUN YUSUF

PENANGANAN  panen tanaman padi sawah di Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) mulai memasuki era mekanisasi, ditandai penggunaan mesin Meni Combine (mesin memanen). Mesin “pintar” tersebut bekerja memanen, merontokkan dan penganginan sehingga yang keluar dari mesin tersebut adalah gabah dalam keadaan bersih.

Dinas Pertanian dan Peternakan (Distannak) Kabupaten Abdya saat ini sudah memiliki tujuh unit mesin panen meni combine merek Yanmar DW 448T sumber dana APBK 2011 dan 2012. Mekanisasi alat pertanian tersebut mendapat sambutan petani setempat, karena penanganan panen lebih cepat dan hemat serta kualitas gabah lebihterjamin.

“Mesin panen meni combine disebar di kecamatan-kecamatan untuk memanen tanaman padi  MT 2011/2012 yang sedang berlangsung,” kata H Zainuddin SP, Kadistannak Abdya menjawab Serambi, Rabu (14/3) kemarin.  Dalam ujicoba yang dilakukan, kemampuan meni combine dapat memanen padi antara 3 sampai 3 hektare areal/hari.

Sejumlah petani tampaknya mulai menggunakan jasa meni combine dengan alasan lebih cepat, hemat biaya serta kualitas gabah lebih bagus. Siwan (32), salah seorang petani warga Gampong Drien Jalo, Kecamatan Tangan-Tangan mengakui, penanganan panen lebih cepat dan hemat biaya dengan memanfaatkan mesin tersebut.

Pekerjaan memanen secara manual untuk areal tanaman padi seluas satu naleh bibit (lebih kurang 1/3 hektare), perlu biaya Rp 600.000, sementara dengan jasa meni combine butuh biaya Rp 400.000. Dirincikan,  memanen satu  goni gabah isi 90 kg gabah bersih menggunakan meni combine Rp 20.000. “Satu naleh benih areal padi menghasilkan paling tidak Rp 20 goni gabah bersih isi 90 kg sehingga biaya dikeluarkan Rp 400.000.

Sementara memanen secara manual untuk satu naleh benih berkisar antara Rp 350.000 sampai Rp 400.000, ditabah biaya perontokan Rp berkisar antara Rp 10.000 sampai Rp 12.000/goni isi 90 kg sehingga seluruh biaya yang dikeluarkan sedikitnya Rp 600.000/naleh benih.

Menyangkot ongkos memanen untuk satu goni gabah bersih Rp 20.000/satu goni gabah isi 90 kg, menurut Kadistannak H Zainuddin, berlaku bila satu naleh sawah menghasilkan di bawah 20 goni gabah isi 90. “Bila produksi areal sawah ukuran satu naleh benih lebih dari 20 goni gabah isi 90, maka biayanya kurang Rp 20.000/goni.

Kecuali penanganan panen lebih cepat dan hemat, menurut Zainuddin, penggunakan meni combine akan menghasilkan kualitas gabah lebih terjamin. Pasalnya, gabah yang dipanen tidak terpendam lama di areal sawah, sebagaimana kebiasaan sebagian petani sehingga mutu gabah menurun.

Zainuddin menjelaskan, mekanisasi peralatan pertanian merupakan salah satu program  Pemkab Abdya dalam upaya memberi keuntungan kepada petani. Program full mekanisasi pertanian, kecuali sudah terealisasi  tujuh unit meni combine, Distannak setempat, juga sudah mengadakan  20 unit mesin pembersih rumput tanaman padi sawah dan sudah diuji coba penggunaan satu unit mesin tanam padi, disamping menggunakan lebih 300 unit hand traktor (traktor tangan) untuk mengolah lahan sawah.(nun)

Editor : bakri
»»  Baca Lagi...

Kerupuk Jagung Membuka Peluang Usaha Industri Rumah Tangga

Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung menduduki urutan ke 3 setelah gandum dan padi. Di Indonesia sendiri, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting setelah padi. Bahkan dibeberapa daerah seperti Madura dan Gorontalo, jagung merupakan makanan pokok.
Jagung ditanam setiap musim sehingga selalu tersedia sepanjang tahun. Jika jagung telah ditanam atau diusahakan masyarakat setempat, ini berarti jagung mampu memberi peluang berusaha, dapat dilakukan dan diterima oleh masyarakat setempat sehingga berdampak pada penyerapan tenaga kerja serta pengembangan industri-industri kecil dan menengah. Jagung berperan penting dalam perekonomian nasional dengan berkembangnya industri pangan yang ditunjang oleh teknologi budi daya dan varietas unggul.
Berdasarkan komposisi kimia dan kandungan nutrisi, jagung mempunyai prospek sebagai pangan dan bahan baku industri. Pemanfaatan jagung sebagai bahan baku industri akan memberi nilai tambah bagi usahatani komoditas tersebut. Penanganan dan pengolahan hasil pertanian memang penting untuk meningkatkan nilai tambah, terutama pada saat produksi melimpah dan harga produk rendah, juga untuk produk yang rusak atau bermutu rendah. Jagung dapat diolah menjadi berbagai produk olahan. Salah satu hasil olahan jagung yang cukup digemari adalah tortilla atau kerupuk jagung. Kecenderungan konsumen yang lebih menyukai produk makanan ringan yang praktis dan siap santap seperti kerupuk jagung ini nampaknya memberikan harapan baru bahwa diversifikasi jagung menjadi kerupuk jagung dapat diterima oleh masyarakat indonesia.
Proses pengolahan produk ini cukup sederhana sehingga berpotensi membuka peluang usaha sebagai industri rumah tangga.  Mutu produk olahan yang baik dapat meningkatkan nilai jual dan memperluas pasar. Pengolahan kerupuk jagung dilakukan dengan 3 tahap (pembuatan tepung jagung, pembuatan nasi jagung, dan pembuatan kerupuk jagung).
Berikut disajikan nilai gizi dari kerupuk tortila.
Tabel Nilai gizi kerupuk jagung.
tabel1 Kerupuk Jagung Membuka Peluang Usaha Industri Rumah Tangga

Pembuatan Kerupuk Jagung:
Bahan :
Beras jagung 2 kg, minyak goreng 1 liter, larutan bumbu ( garam halus 10 gr, bawang putih 10 gr, air 100 ml).
Pembuatan tepung jagung:
  1. Tumbuk/giling jagung pipilan menjadi beras jagung.
  2. Rendam beras jagung dengan air bersih selama satu malam.
  3. Tiriskan kemudian giling sampai halus.
Pembuatan nasi jagung:
  1. Campur tepung jagung dengan laruta bumbu hingga merata
  2. Kukus adonan tersebut selama kira-kira 30 menit.
Pembuatan kerupuk jagung:
  1. Masukkan nasi jagung yang telah masak dalam keadaan hangat ke dalam alat penggilingan mie.
  2. Lakukan penggilingan
  3. Potong-potong (3 cm x 3 cm). Tempatkan potongan kerupuk basah dalam tampah.
  4. Keringkan kerupuk jagung di bawah sinar matahari langsung selama 2 hari
  5. Setelah kering, goreng dengan minyak goreng yang berkualitas agar hasilnya baik.
Umur simpan tortilla yang dikemas dengan plastik polipropilen ketebalan 0,08 mm yang disimpan pada suhu 25 0C adalah sekitar 4 bulan (aroma dan ketengikan sebagai sifat mutu kritis).
(Sumber gambar: http://wb7.itrademarket.com/pdimage/88/s_1409188_jagung.jpg )
»»  Baca Lagi...

Sabtu, 10 Maret 2012

Dana BKPG Aceh Capai Rp462 Miliar

Banda Aceh — Dana program Bantuan Keungangan Peumakmue Gampong (BKPG) yang disiapkan Pemerintah Aceh mencapai sekitar Rp462 miliar pada tahun anggaran 2012. 
“Program BKPG yang digulirkan Pemerintah Aceh sejak 2009 itu diharapkan terus berjalan sebagai upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat dan perluasan kesempatan kerja,” kata Plt Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Aceh Aulia Sofyan di Banda Aceh, Selasa (31/1/2012).
Disebutkan, program BKPG 2012 itu telah diusulkan ke legislatif yang masing-masing gampong mendapat bantuan sebesar Rp75 juta.
Ia menjelaskan, dana program BKPG 2012 itu terjadi peningkatan dari tahun 2011. Jika tahun sebelumnya masing-masing gampong menerima Rp50 juta dana BKPG.
“Tahun ini diusulkan eksekutif ke legislatif menjadi Rp75 juta untuk masing-masing gampong penerima dana BKPG. Gubernur Aceh juga berharap seluruh gampong di 23 kabupaten bisa memperoleh dana itu,” kata dia menambahkan.
Sedangkan program BKPG 2010, masing-masing gampong memperoleh bantuan itu sebesar Rp75 juta.
Sasaran lain yang diharapkan pemerintah dalam program dana BKPG itu yakni sebagai upaya penanggulangan kemiskinan, khususnya terhadap gampong-gampong di sejumlah kabupaten di provinsi ujung paling barat Indonesia tersebut, kata Aulia Sofyan.
Disebutkan di seluruh Aceh terdapat sebanyak 6.450 gampong yang tersebar di 23 kabupaten dan kota di provinsi berpenduduk sekitar 4,6 juta jiwa tersebut.
“Tujuan lain yang ingin dicapai Pemerintah Aceh melalui program BKPG itu adalah menciptakan kemandirian gampong-gampong, dengan pelibatan masyarakat dalam membangun desanya,” kata dia menjelaskan.
Dipihak lain, ia menyatakan BKPG juga merupakan salah satu program untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat pedesaan di Aceh agar lebih baik, mandiri dan sejahtera.(ant)
»»  Baca Lagi...

PNPM Mandiri Perdesaan

Apa itu PNPM Mandiri Perdesaan?

Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM Mandiri Perdesaan atau PNPM-Perdesaan atau Rural PNPM) merupakan salah satu mekanisme program pemberdayaan masyarakat yang digunakan PNPM Mandiri dalam upaya mempercepat penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. PNPM Mandiri Perdesaan mengadopsi sepenuhnya mekanisme dan prosedur Program Pengembangan Kecamatan (PPK) yang telah dilaksanakan sejak 1998. PNPM Mandiri sendiri dikukuhkan secara resmi oleh Presiden RI pada 30 April 2007 di Kota Palu, Sulawesi Tengah.

Program pemberdayaan masyarakat ini dapat dikatakan sebagai program pemberdayaan masyarakat terbesar di tanah air. Dalam pelaksanaannya, program ini memusatkan kegiatan bagi masyarakat Indonesia paling miskin di wilayah perdesaan. Program ini menyediakan fasilitasi pemberdayaan masyarakat/ kelembagaan lokal, pendampingan, pelatihan, serta dana Bantuan Langsung untuk Masyarakat (BLM) kepada masyarakat secara langsung. Besaran dana BLM yang dialokasikan sebesar Rp750 juta sampai Rp3 miliar per kecamatan, tergantung jumlah penduduk.

Dalam PNPM Mandiri Perdesaan, seluruh anggota masyarakat diajak terlibat dalam setiap tahapan kegiatan secara partisipatif, mulai dari proses perencanaan, pengambilan keputusan dalam penggunaan dan pengelolaan dana sesuai kebutuhan paling prioritas di desanya, sampai pada pelaksanaan kegiatan dan pelestariannya.

Pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan berada di bawah binaan Direktorat Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Departemen Dalam Negeri. Program ini didukung dengan pembiayaan yang berasal dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), dana hibah dari sejumlah lembaga pemberi bantuan dibawah koordinasi Bank Dunia.

Prinsip Pokok PNPM Mandiri Perdesaan


Dalam pelaksanaannya, PNPM Mandiri Perdesaan menekankan prinsip-prinsip pokok SiKOMPAK, yang terdiri dari:
  • Transparansi dan Akuntabilitas. Masyarakat harus memiliki akses yang memadai terhadap segala informasi dan proses pengambilan keputusan, sehingga pengelolaan kegiatan dapat dilaksanakan secara terbuka dan dipertanggung-gugatkan, baik secara moral, teknis, legasl maupun administratif
  • Desentralisasi. Kewenangan pengelolaan kegiatan pembangunan sektoral dan kewilayahan dilimpahkan kepada Pemerintah Daerah atau masyarakat, sesuai dengan kapasitasnya
  • Keberpihakan pada Orang/ Masyarakat Miskin. Semua kegiatan yang dilaksanakan mengutamakan kepentingan dan kebutuhan masyarakat miskin dan kelompok masyarakat yang kurang beruntung
  • Otonomi. Masyarakat diberi kewenangan secara mandiri untuk berpartisipasi dalam menentukan dan mengelola kegiatan pembangunan secara swakelola
  • Partisipasi/ Pelibatan Masyarakat. Masyarakat terlibat secara aktif dalam setiap proses pengambilan keputusan pembangunan dan secara gotong-royong menjalankan pembangunan
  • Prioritas Usulan. Pemerintah dan masyarakat harus memprioritaskan pemenuhan kebutuhan untuk pengentasan kemiskinan, kegiatan mendesak dan bermanfaat bagi sebanyak-banyaknya masyarakat, dengan mendayagunakan secara optimal berbagai sumberdaya yang terbatas
  • Kesetaraan dan Keadilan Gender. Laki-laki dan perempuan mempunyai kesetaraan dalam perannya di setiap tahap pembangunan dan dalam menikmati secara adil manfaat kegiatan pembangunan tersebut
  • Kolaborasi. Semua pihak yang berkepentingan dalam penanggulangan kemiskinan didorong untuk mewujudkan kerjasama dan sinergi antar-pemangku kepentingan dalam penanggulangan kemiskinan
  • Keberlanjutan. Setiap pengambilan keputusan harus mempertimbangkan kepentingan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tidak hanya untuk saat ini tetapi juga di masa depan, dengan tetap menjaga kelestarian lingkungan

PNPM Mandiri Perdesaan juga memiliki prinsip lainnya, yakni:
  • Bertumpu pada pembangunan manusia. Setiap kegiatan diarahkan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia seutuhnya
  • Demokratis. Setiap pengambilan keputusan pembangunan dilakukan secara musyawarah dan mufakat dengan tetap berorientasi pada kepentingan masyarakat miskin

Prinsip-prinsip dalam PNPM Mandiri Perdesaan juga dikenal dengan sebutan SiKOMPAK Aku Lanjut dengan tagline: SiKOMPAK, Kunci Kemandirian Desa Kami.

Prinsip tersebut selain memiliki filosofi yang mencerminkan prinsip-prinsip program dalam arti harafiah, juga ingin mengajak masyarakat untuk kompak bersatu padu dalam mendukung upaya penanggulangan kemiskinan dan perluasan kesempatan kerja di wilayah perdesaan. Melalui SiKOMPAK ini diharapkan kemandirian desa dapat terwujud.

Cakupan Wilayah PNPM Mandiri Perdesaan

Selama pelaksanaan PPK (PPK I, PPK II, PPK III dan PNPM PPK) sejak 1998-2007, program pemberdayaan masyarakat terbesar ini telah menjangkau lebih dari separuh desa termiskin di tanah air. Pada 2007 saja, pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan (PNPM-PPK) menjangkau 26.724 desa dari 1.837 kecamatan di 32 provinsi. Pada 2008, PNPM Mandiri Perdesaan dinikmati di 34.031 desa dari 2.230 kecamatan di 32 provinsi di tanah air. Sedangkan pada 2009, jumlahnya mencapai 50.201 desa dari 3.908 kecamatan di tanah air. Jumlah tersebut belum termasuk desa yang memperoleh pendanaan dari program-program lain yang melekat pada PNPM Mandiri Perdesaan, seperti PNPM Generasi Sehat dan Cerdas (PNPM-Generasi), PNPM Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pulau Nias (PNPM-R2PN), PNPM Rencana Strategis Pembangunan Kampung (PNPM-Respek), PNPM Program Pengembangan Sistem Pembangunan Partisipatif (PNPM-P2SPP), dan lain-lain.
Pada 2010, berdasarkan ancar-ancar Lokasi dan Alokasi BLM PNPM Mandiri yang dikeluarkan per Agustus 2009, pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan akan meliputi 4.805 kecamatan di 32 provinsi atau mencapai 75,9% dari total lokasi PNPM Mandiri.

Cara Kerja PNPM Mandiri Perdesaan

PNPM Mandiri Perdesaan dilaksanakan melalui upaya-upaya pemberdayaan dan partisipasi masyarakat di wilayah perdesaan melalui tahapan-tahapan kegiatan berikut:
  • Sosialisasi dan penyebaran informasi program. Baik secara langsung melalui fórum-forum pertemuan maupun dengan mengembangkan/ memanfaatkan media/ saluran informasi masyarakat di berbagai tingkat pemerintahan
  • Proses Partisipatif Pemetaan Rumahtangga Miskin (RTM) dan Pemetaan Sosial. Masyarakat diajak untuk bersama-sama menentukan kriteria kurang mampu dan bersama-sama pula menentukan rumahtangga yang termasuk kategori miskin/ sangat miskin (RTM). Masyarakat juga difasilitasi untuk membuat peta sosial desa dengan tujuan agar lebih mengenal kondisi/ situasi sesungguhnya desa mereka, yang berguna untuk mengagas masa depan desa, penggalian gagasan untuk menentukan kegiatan yang paling dibutuhkan, serta mendukung pelaksanaan kegiatan pembangunan dan pemantauannya
  • Perencanaan Partisipatif di Tingkat Dusun, Desa dan Kecamatan. Masyarakat memilih Fasilitator Desa atau Kader Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) --satu laki–laki, satu perempuan-- untuk mendampingi proses sosialisasi dan perencanaan. KPMD ini kemudian mendapat peningkatan kapasitas untuk menjalankan tugas dan fungsinya dalam mengatur pertemuan kelompok, termasuk pertemuan khusus perempuan, untuk melakukan penggalian gagasan berdasarkan potensi sumberdaya alam dan manusia di desa masing-masing, untuk Menggagas Masa Depan Desa. Masyarakat kemudian bersama-sama membahas kebutuhan dan prioritas pembangunan di desa dan bermusyawarah untuk menentukan pilihan jenis kegiatan pembangunan yang prioritas untuk didanai. PNPM Mandiri Perdesaan sendiri menyediakan tenaga konsultan pemberdayaan dan teknis di tingkat kecamatan dan kabupaten guna memfasilitasi/ membantu upaya sosialisasi, perencanaan dan pelaksanaan kegiatan. Usulan/ gagasan dari masayarakat akan menjadi bahan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes)
  • Seleksi/ Prioritas Kegiatan di Tingkat Desa dan Kecamatan. Masyarakat melakukan musyawarah di tingkat desa dan kecamatan untuk memutuskan usulan kegiatan prioritas yang akan didanai. Musyawarah ini terbuka bagi segenap anggota masyarakat untuk menghadiri dan memutuskan jenis kegiatan yang paling prioritas/ mendesak. Keputusan akhir mengenai kegiatan yang akan didanai, diambil dalam forum musyawarah antar-desa (MAD) di tingkat kecamatan, yang dihadiri oleh wakil–wakil dari setiap desa dalam kecamatan yang bersangkutan. Pilihan kegiatan adalah open menu untuk semua investasi produktif, kecuali yang tercantum dalam daftar larangan (negative list). Dalam hal terdapat usulan masyarakat yang belum terdanai, maka usulan tersebut akan menjadi bahan kajian dalam Forum Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
  • Masyarakat Melaksanakan Kegiatan Mereka. Dalam forum musyawarah, masyarakat memilih anggotanya sendiri untuk menjadi Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di setiap desa untuk mengelola kegiatan yang diusulkan desa yang bersangkutan dan mendapat prioritas pendanaan program. Fasilitator Teknis PNPM Mandiri Perdesaan akan mendampingi TPK dalam mendisain sarana/ prasarana (bila usulan yang didanai berupa pembangunan infrastruktur perdesaan), penganggaran kegiatan, verifikasi mutu dan supervisi. Para pekerja yang terlibat dalam pembangunan sarana/ prasarana tersebut berasal dari warga desa penerima manfaat
  • Akuntabilitas dan Laporan Perkembangan. Selama pelaksanaan kegiatan, TPK harus memberikan laporan perkembangan kegiatan minimal dua kali dalam pertemuan terbuka desa, yakni sebelum program mencairkan dana tahap berikutnya dan pada pertemuan akhir, dimana TPK akan melakukan serah terima kegiatan kepada desa, serta badan operasional dan pemeliharaan kegiatan atau Tim Pengelola dan Pemelihara Prasarana (TP3)

Penyaluran dan Pencairan Dana

PNPM Mandiri Perdesaan menyediakan dana langsung dari pusat (APBN) dan daerah (APBD) yang disalurkan ke rekening kolektif desa di kecamatan. Masyarakat desa dapat mempergunakan dana tersebut sebagai hibah untuk membangun sarana/ prasarana penunjang produktivitas desa, pinjaman bagi kelompok ekonomi untuk modal usaha bergulir, atau kegiatan sosial seperti kesehatan dan pendidikan. Setiap penyaluran dana yang turun ke masyarakat harus sesuai dengan dokumen yang dikirimkan ke pusat agar memudahkan penelusuran. Warga desa, dalam hal ini TPK atau staf Unit Pengelola Kegiatan (TPK) di tingkat kecamatan mendapatkan peningkatan kapasitas dalam pembukuan, manajemen data, pengarsipan dokumen dan pengelolaan uang/ dana secara umum, serta peningkatan kapasitas lainnya terkait upaya pembangunan manusia dan pengelolaan pembangunan wilayah perdesaan.
Dalam pelaksanaannya, pengalokasikan dana Bantuan Langsung bagi Masyarakat (BLM) PNPM Mandiri Perdesaan dilakukan melalui skema pembiayaan bersama (cost sharing) antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Pemda), seperti yang telah berhasil dilakukan dalam PPK III (2005-2007) dan PNPM-PPK (2007). Besarnya cost sharing ini disesuaikan dengan kapasitas fiskal masing-masing daerah, sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 73/ PMK.02/2006 per 30 Agustus 2006.
Melihat kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan yang ditargetkan untuk mempercepat penanggulangan kemiskinan dan memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat di perdesaan, maka program ini telah menerima dana hibah yang cukup besar dari sejumlah lembaga dan negara pemberi bantuan. Melalui PPK dan PNPM PPK (hingga 2007), PNPM Mandiri Perdesaan telah menghimpun lebih dari 168,3 dolar AS dalam bentuk trust funds dan hibah dari berbagai negara/ lembaga penyandang dana. Hibah/ trust funds tersebut merupakan wujud dukungan dan kepercayaan atas keberhasilan program pemberdayaan masyarakat terbesar di Indonesia ini.

Hasil PNPM Mandiri Perdesaan

1. Memperluas kesempatan usaha dan membuka lapangan kerja baru
  • 62,5 juta Hari Orang Kerja (HOK) dihimpun melalui pekerjaan jangka pendek, yang melibatkan lebih dari 5,5 juta pekerja yang berasal dari masyarakat perdesaan dengan imbalan sesuai dengan harga setempat
  • Dibukanya usaha dan jasa transportasi oleh masyarakat maupun pihak lain menyusul terbangunnya jalan, jembatan dan dermaga baru yang dikerjakan masyarakat dengan dana PNPM Mandiri Perdeaan
  • Lebih dari 1,57 juta warga desa, pedagang dan pengusaha kecil/ rumahtangga lokal, turut mendapatkan pinjaman dan berpartisipasi dalam kegiatan simpan pinjam PNPM Mandiri Perdesaan
2. Dampak signifikan terhadap kenaikan belanja rumah tangga perdesaan –Hasil studi di kecamatan lokasi PNPM Mandiri Perdesaan menunjukkan adanya peningkatan belanja rumah tangga yang cukup besar dibanding kecamatan non-program. Selanjutnya, semakin lama sebuah kecamatan menerima bantuan program, maka semakin besar dampaknya terhadap peningkatan belanja rumah tangga perdesaan.
3. Sasaran program yang berpihak pada orang miskin dan kesetaraan jender –Berdasarkan berbagai studi dampak sosial dan ekonomi, PNPM Mandiri Perdesaan terbukti sukses dalam menentukan sasaran dan memberikan bantuan kepada kecamatan termiskin di Indonesia, dengan sasaran kelompok masyarakat miskin. Selain itu, PNPM Mandiri Perdesaan juga dinilai sukses memberdayakan kaum perempuan
4. Meningkatkan kapasitas, kinerja lokal dan kelembagaan –Pembentukan model perencanaan dan pembiayaan partisipatif
  • Masyarakat Indonesia di lebih dari 34.100 desa telah turut berpartisipasi dalam proses demokrasi, berpartisipasi dalam perencanaan dan pengambilan keputusan menyangkut alokasi dana bagi pembangunan publik di desa masing-masing
  • Sekitar 62% dari peserta yang hadir dalam musyawarah perencanaan PNPM Mandiri Perdesaan merupakan kelompok masyarakat yang paling miskin di desanya, dan sekitar 70% tenaga kerja untuk kegiatan pembangunan sarana/ prasarana PNPM Mandiri Perdesaan berasal dari kelompok paling miskin
  • Partisipasi perempuan dalam berbagai pertemuan dan kegiatan PNPM Mandiri Perdesaan terus meningkat, berkisar antara 31-46%
  • Rata – rata swadaya masyarakat secara keseluruhan adalah 17% dan bervariasi di tiap provinsi.
  • Sebanyak 82% masyarakat lokal di lokasi PPK kini menyatakan telah memiliki kemampuan berorganisasi dan kapasitas diri berkat peningkatan kapasitas yang menyertai pelaksanan PPK. Sebanyak 72% Unit Pengelola Kegiatan (UPK) di kecamatan lokasi PPK memiliki kinerja yang baik dan memadai, serta berpotensi untuk berkembang
  • Tingginya komitmen pemerintah dan kontribusi mencapai 40% dari kabupaten-kabupaten pada PPK II, PPK III, serta PNPM-PPK yang menyediakan dana bersama (matching grants) dan cost sharing untuk pelaksanaan program. Semua kabupaten di PPK III dan PNPM-PPK menyediakan dana dari anggaran daerah untuk pelaksanaan program
  • Akuntabilitas pemerintah dan peranan masyarakat madani lebih kuat. LSM dan jurnalis di provinsi PPK bertindak sebagai pengawas untuk memantau pelaksanaan PPK secara independen
  • Program telah membangun mekanisme yang memungkinkan ketegangan yang diredakan. Hal ini terbukti dari keberhasilan pelaksanaan program di lokasi konflik dan bencana
5. Rendahnya tingkat korupsi – Audit independen terhadap PPK yang dilaksanakan oleh Moores Rowland menemukan penyimpangan proyek desa ini kurang dari 1% dari total dana yang telah disalurkan. Pada kenyataannya, sejak digulirkan pada 1998 hingga saat ini, penyimpangan dana dalam program yang menjunjung semangat transparansi dan akuntabilitas ini sangat rendah, hanya sekitar 0,18% dari total dana yang telah disalurkan.
6. Meningkatkan akses ke pasar, pusat kota, fasilitas pendidikan dan kesehatan, dan sumber air bersih di lebih dari 56% desa termiskin di seluruh Indonesia. PNPM Mandiri Perdesaan (melalui PPK dan PNPm-PPK) telah mendanai lebih dari 171.466 kegiatan sarana/ prasarana perdesaan di lokasi program di seluruh Indonesia. Berikut ini adalah daftar investasi PNPM Mandiri Perdesaan melalui PPK dan PNPM-PPK:
  • 32.572 jalan dibangun atau ditingkatkan
  • 8.755 jembatan dibangun atau direkonstruksi
  • 10.510 sistem irigasi dibangun
  • 9.940 unit sarana air bersih dan 4.589 unit Mandi Cuci Kakus (MCK) dibangun
  • Untuk pendidikan, telah dibangun dan direnovasi sebanyak 6.411 sekolah; penyediaan alat dan materi penunjang belajar mengajar; diberikan lebih dari 117.270 beasiswa pendidikan untuk perorangan; dan mendanai 3.336 jenis kegiatan di bidang pendidikan lainnya
  • Untuk kesehatan, telah dibangun dan direnovasi sejumlah 3.611 unit sarana dan pos kesehatan; serta mendanai 968 jenis kegiatan di bidang kesehatan lainnya
7. Tingginya tingkat pengembalian investasi –-Menurut evaluasi ekonomi independen, bobot pengembalian investasi PNPM Mandiri Perdesaan berkisar antara 39-68%. Evaluasi lainnya menyebutkan, rata-rata EIRR untuk total kegiatan adalah 60,1%. Keuntungan yang paling dirasakan adalah terbentuknya kegiatan ekonomi baru melalui prasarana yang dibangun oleh PNPM Mandiri Perdesaan atau kapasitas produksi yang terbatas akhirnya dapat disalurkan ke pasar lokal.
8. Penghematan biaya dalam jumlah signifikan --Prasarana desa yang telah dibangun melalui metode PNPM Mandiri Perdesaan sangat hemat dalam pembiayaan. Rata – rata 56% lebih murah dari pekerjaan sejenis yang dibangun oleh pemerintah maupun kontraktor. Berdasarkan studi konsultan independen diketahui, 94% prasarana yang dibangun dinilai berkualitas baik dan sangat baik secara teknis.

 


 

 


 

»»  Baca Lagi...

Avanza Angkut Ganja 49 Kilo

LHOKSUKON - Satuan polisi lalu lintas jajaran Polres Aceh Utara, Kamis (1/3) kemarin, menggagalkan upaya penyelundupan ganja kering keluar Aceh sebanyak 49 kilogram, dengan mobil minibus Avanza. Tersangka tunggal dalam kasus itu, M Dahlan Taleb (32) warga Desa Alue Ie Mudem, Kecamatan Sawang, Aceh Utara, terhitung nekat. Ia mengangkut ganja itu siang hari, sekira pukul 16.00 WIB.

Dahlan ditangkap saat melintas dari arah Banda Aceh menuju Medan, tepatnya di Desa Alue Buket, Kecamatan Lhoksukon, Aceh Utara. “Penangkapan ini berawal ketika satuan polisi lalu lintas menggelar razia rutin. Tersangka mengendarai Toyota Avanza dengan nomor polisi BK 464 IS. Polisi yang curiga, lalu memeriksa kendaraan tersangka. Di dalam mobil kita temukan ganja tersebut,” ujar Kapolres Aceh Utara AKBP Farid BE, melalui Kasat Narkoba AKP Syafran didampingi Kasat Lantas Ipda Mega, kepada Prohaba, kemarin.

Ditambahkan, kini tersangka dan barang bukti diamankan di Mapolres Aceh Utara. “Kita terus kembangkan kasus ini. Darimana asal barang tersebut dan lain sebagainya, masih dalam penyelidikan tim Narkoba Polres Aceh Utara,” pungkas AKP Syafran.(c46)

Editor : bakri

»»  Baca Lagi...

Jumat, 09 Maret 2012

Tips Sukses Memulai Bisnis Sampingan

Memutuskan untuk memulai usaha memang bisa dilakukan kapan saja. Termasuk ketika Anda masih memiliki rutinitas utama seperti bekerja, mengurus rumah tangga maupun menuntut ilmu. Namun untuk memulai usaha, Anda tidak harus meninggalkan rutinitas utama yang sudah ada. Sebab sekarang sudah banyak peluang bisnis sampingan yang bisa dijalankan disela-sela kesibukan Anda.
Menjalankan bisnis sampingan disela-sela waktu luang, menjadi salah satu pilihan tepat untuk mendapatkan income tambahan. Meskipun awalnya Anda akan mendapatkan sedikit kendala karena belum terbiasa membagi waktu, namun tidak perlu ragu untuk memulainya. Karena sudah banyak pelaku bisnis sampingan yang sukses menjalankan usahanya dan masih bisa tetap fokus dengan rutinitas mereka. Apa Anda tertarik untuk bisa seperti mereka? Jika Anda berminat untuk memulai usaha disela-sela rutinitas Anda, berikut kami berikan tips sukses memulai bisnis sampingan, yang bisa Anda jadikan sebagai bahan pertimbangan.
1. Sebelum memulai bisnis, pastikan Anda memiliki waktu luang yang cukup. Hal ini sangat penting, agar bisnis sampingan yang dijalankan tidak mengganggu tugas Anda sehari-hari.
2.  Buatlah jadwal, agar Anda tidak bingung dalam membagi waktu. Misalnya saja bagi para karyawan bisa menjalankan bisnisnya setelah pulang kerja atau di waktu-waktu libur, yang terpenting jangan pernah menjalankan bisnis waktu jam kerja. Sedangkan bagi ibu rumah tangga bisa menjalankan bisnisnya dengan menyisihkan waktu 3-4 jam setiap harinya, setelah menyelesaikan segala urusan rumah. Sehingga bisnis yang dijalankan, tidak mengganggu fokus utama Anda.
3. Pilih peluang bisnis yang mudah dijalankan, dan tidak menyita banyak waktu serta tenaga. Ini sangat penting, agar urusan bisnis Anda tidak mengganggu rutinitas utama. Selain itu, Anda juga bisa membagi waktu dan tenaga Anda dengan mudah. Sehingga tidak terlalu membebani pikiran Anda, untuk bisa fokus menjalankan usaha dan rutinitas utama secara bersamaan.
4. Jangan sampai mengabaikan tugas utama Anda. Walaupun bisnis sampingan Anda sudah berkembang, namun jangan sampai lupa waktu dan mengabaikan tugas utama Anda. Tetaplah berkomitmen untuk bisa bekerja secara efektif dalam menyelesaikan segala kewajiban Anda, agar tidak ada pihak yang merasa dirugikan.
5. Untuk mengurangi stress, pilihlah peluang bisnis dibidang yang Anda suka. Ini bisa dijadikan sebagai salah satu cara, untuk mengurangi beban kerja Anda. Sebab, biasanya seseorang dengan senang hati mengerjakan segala hal yang  menjadi kesukaannya. Malahan banyak orang yang sengaja menjalankan bisnis sampingan sesuai hobi, untuk mengurangi beban pikiran yang mereka dapatkan di tempat kerja.
6. Perhatikan etika bisnis. Bila Anda seorang karyawan, sebaiknya hindari membuka ilustrasi bisnis sampingan1 200x200 Tips Sukses Memulai Bisnis Sampinganusaha yang memiliki bidang sama dengan perusahaan tempat Anda bekerja. Apalagi dengan sengaja merebut konsumen-konsumen yang dimiliki perusahaan tersebut, tentunya ini tidak sesuai dengan hukum dan etika bisnis. Karena Anda bersaing dengan cara yang tidak benar. Oleh karena itu, lebih baik Anda pilih peluang usaha dibidang yang berbeda dengan tempat Anda bekerja. Jika terpaksanya sama, maka bersainglah secara sehat dan konsultasikan terlebih dahulu dengan pihak perusahaan tempat Anda bekerja.
7. Jika Anda tidak memiliki cukup waktu untuk menjalankan usaha langsung, sebaiknya cari tenaga kerja yang bisa Anda percaya menjalankan bisnis tersebut. Bisa dari kerabat dekat atau teman-teman Anda. Jadi, Anda cukup memantau perkembangan bisnis tersebut tanpa harus turun tangan langsung.
Setelah mengetahui beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika memulai bisnis sampingan, Andapun bisa mencoba bisnis tersebut kapan saja. Mulailah untuk mencari ide bisnis yang cukup prospek, dan perluas informasi Anda untuk merealisasikan bisnis tersebut. Tentukan kesuksesan Anda dari sekarang, tanpa harus meninggalkan pekerjaan Anda. Selamat mencoba dan salam sukses.
»»  Baca Lagi...

BUDIDAYA AYAM PEDAGING (BROILER)

I. Pendahuluan
Ayam Pedaging (Broiler) adalah ayam ras yang mampu tumbuh cepat sehingga dapat menghasilkan daging dalam waktu relatif singkat (5-7 minggu). Broiler mempunyai peranan yang penting sebagai sumber protein hewani asal ternak. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu peningkatan produktivitas, kuantitas, kualitas dan efisiensi usaha peternakan ayam broiler secara alami (non-Kimia).

II. Pemilihan Bibit
Bibit yang baik mempunyai ciri : sehat dan aktif bergerak, tubuh gemuk (bentuk tubuh bulat), bulu bersih dan kelihatan mengkilat, hidung bersih, mata tajam dan bersih serta lubang kotoran (anus) bersih

III. Kondisi Teknis yang Ideal
a. Lokasi kandang
Kandang ideal terletak di daerah yang jauh dari pemukiman penduduk, mudah dicapai sarana transportasi, terdapat sumber air, arahnya membujur dari timur ke barat.
b.Pergantian udara dalam kandang.
Ayam bernapas membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbondioksida. Supaya kebutuhan oksigen selalu terpenuhi, ventilasi kandang harus baik.
c.Suhu udara dalam kandang.
Suhu ideal kandang sesuai umur adalah :

Umur (hari) Suhu ( 0C )
01 - 07 34 - 32
08 - 14 29 - 27
15 - 21 26 - 25
21 - 28 24 - 23
29 - 35 23 - 21

d.Kemudahan mendapatkan sarana produksi
Lokasi kandang sebaiknya dekat dengan poultry shop atau toko sarana peternakan.

IV. Tata Laksana Pemeliharaan
4.1 Perkembangan
Tipe kandang ayam Broiler ada dua, yaitu bentuk panggung dan tanpa panggung (litter). Tipe panggung lantai kandang lebih bersih karena kotoran langsung jatuh ke tanah, tidak memerlukan alas kandang sehingga pengelolaan lebih efisien, tetapi biaya pembuatan kandang lebih besar. Tipe litter lebih banyak dipakai peternak, karena lebih mudah dibuat dan lebih murah.
Pada awal pemeliharaan, kandang ditutupi plastik untuk menjaga kehangatan, sehingga energi yang diperoleh dari pakan seluruhnya untuk pertumbuhan, bukan untuk produksi panas tubuh. Kepadatan kandang yang ideal untuk daerah tropis seperti Indonesia adalah 8-10 ekor/m2, lebih dari angka tersebut, suhu kandang cepat meningkat terutama siang hari pada umur dewasa yang menyebabkan konsumsi pakan menurun, ayam cenderung banyak minum, stress, pertumbuhan terhambat dan mudah terserang penyakit.

4.2. Pakan
- Pakan merupakan 70% biaya pemeliharaan. Pakan yang diberikan harus memberikan zat pakan (nutrisi) yang dibutuhkan ayam, yaitu karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral, sehingga pertambahan berat badan perhari (Average Daily Gain/ADG) tinggi. Pemberian pakan dengan sistem ad libitum (selalu tersedia/tidak dibatasi).
- Apabila menggunakan pakan dari pabrik, maka jenis pakan disesuaikan dengan tingkat pertumbuhan ayam, yang dibedakan menjadi 2 (dua) tahap. Tahap pertama disebut tahap pembesaran (umur 1 sampai 20 hari), yang harus mengandung kadar protein minimal 23%. Tahap kedua disebut penggemukan (umur diatas 20 hari), yang memakai pakan berkadar protein 20 %. Jenis pakan biasanya tertulis pada kemasannya. -Penambahan POC NASA lewat air minum dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum memberikan berbagai nutrisi pakan dalam jumlah cukup untuk membantu pertumbuhan dan penggemukan ayam broiler.
- Dapat juga digunakan VITERNA Plus sebagai suplemen khusus ternak dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari, yang mempunyai kandungan nutrisi lebih banyak dan lengkap.
- Efisiensi pakan dinyatakan dalam perhitungan FCR (Feed Convertion Ratio). Cara menghitungnya adalah, jumlah pakan selama pemeliharaan dibagi total bobot ayam yang dipanen.

Contoh perhitungan :
Diketahui ayam yang dipanen 1000 ekor, berat rata-rata 2 kg, berat pakan selama pemeliharaan 3125 kg, maka FCR-nya adalah :
Berat total ayam hasil panen =
1000 x 2 = 2000 kg
FCR = 3125 : 2000 = 1,6
Semakin rendah angka FCR, semakin baik kualitas pakan, karena lebih efisien (dengan pakan sedikit menghasilkan bobot badan yang tinggi). Penggunaan POC NASA atau VITERNA Plus dapat menurunkan angka FCR tersebut.

4.3. Vaksinasi
Vaksinasi adalah pemasukan bibit penyakit yang dilemahkan ke tubuh ayam untuk menimbulkan kekebalan alami. Vaksinasi penting yaitu vaksinasi ND/tetelo. Dilaksanakan pada umur 4 hari dengan metode tetes mata, dengan vaksin ND strain B1 dan pada umur 21 hari dengan vaksin ND Lasotta melalui suntikan atau air minum.



4.4. Teknis Pemeliharaan
- Minggu Pertama (hari ke-1-7). Kutuk/DOC dipindahkan ke indukan atau pemanas, segera diberi air minum hangat yang ditambah POC NASA dengan dosis + 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis + 1 cc/liter air minum/hari dan gula untuk mengganti energi yang hilang selama transportasi. Pakan dapat diberikan dengan kebutuhan per ekor 13 gr atau 1,3 kg untuk 100 ekor ayam. Jumlah tersebut adalah kebutuhan minimal, pada prakteknya pemberian tidak dibatasi. Pakan yang diberikan pada awal pemeliharaan berbentuk butiran-butiran kecil (crumbles).
- Mulai hari ke-2 hingga ayam dipanen air minum sudah berupa air dingin dengan penambahan POC NASA dengan dosis 1 - 2 cc/liter air minum atau VITERNA Plus dengan dosis 1 cc/liter air minum/hari (diberikan saat pemberian air minum yang pertama). Vaksinasi yang pertama dilaksanakan pada hari ke-4.
- Minggu Kedua (hari ke 8 -14).
Pemeliharaan minggu kedua masih memerlukan pengawasan seperti minggu pertama, meskipun lebih ringan. Pemanas sudah bisa dikurangi suhunya. Kebutuhan pakan untuk minggu kedua adalah 33 gr per ekor atau 3,3 kg untuk 100 ekor ayam.
- Minggu Ketiga (hari ke 15-21).
Pemanas sudah dapat dimatikan terutama pada siang hari yang terik. Kebutuhan pakan adalah 48 gr per ekor atau 4,8 kg untuk 100 ekor. Pada akhir minggu (umur 21 hari) dilakukan vaksinasi yang kedua menggunakan vaksin ND strain Lasotta melalui suntikan atau air minum. Jika menggunakan air minum, sebaiknya ayam tidak diberi air minum untuk beberapa saat lebih dahulu, agar ayam benar-benar merasa haus sehingga akan meminum air mengandung vaksin sebanyak-banyaknya. Perlakuan vaksin tersebut juga tetap ditambah POC NASA atau VITERNA Plus dengan dosis tetap.
- Minggu Keempat (hari ke 22-28).
Pemanas sudah tidak diperlukan lagi pada siang hari karena bulu ayam sudah lebat. Pada umur 28 hari, dilakukan sampling berat badan untuk mengontrol tingkat pertumbuhan ayam. Pertumbuhan yang normal
mempunyai berat badan minimal 1,25 kg. Kebutuhan pakan adalah 65 gr per ekor atau 6,5 kg untuk 100 ekor ayam. Kontrol terhadap ayam juga harus ditingkatkan karena pada umur ini ayam mulai rentan terhadap penyakit.
- Minggu Kelima (hari ke 29-35).
Pada minggu ini, yang perlu diperhatikan adalah tatalaksana lantai kandang. Karena jumlah kotoran yang dikeluarkan sudah tinggi, perlu dilakukan pengadukan dan penambahan alas lantai untuk menjaga lantai tetap kering. Kebutuhan pakan adalah 88 gr per ekor atau 8,8 kg untuk 100 ekor ayam. Pada umur 35 hari juga dilakukan sampling penimbangan ayam. Bobot badan dengan pertumbuhan baik mencapai 1,8 - 2 kg. Dengan bobot tersebut, ayam sudah dapat dipanen.
- Minggu Keenam (hari ke-36-42).
Jika ingin diperpanjang untuk mendapatkan bobot yang lebih tinggi, maka kontrol terhadap ayam dan lantai kandang tetap harus dilakukan. Pada umur ini dengan pertumbuhan yang baik, ayam sudah mencapai bobot 2,25 kg.

4.5. Penyakit
Penyakit yang sering menyerang ayam broiler yaitu :
- Tetelo (Newcastle Disease/ND)
Disebabkan virus Paramyxo yang bersifat menggumpalkan sel darah. Gejalanya ayam sering megap-megap, nafsu makan turun, diare dan senang berkumpul pada tempat yang hangat. Setelah 1 - 2 hari muncul gejala syaraf, yaitu kaki lumpuh, leher berpuntir dan ayam berputar-putar yang akhirnya mati. Ayam yang terserang secepatnya dipisah, karena mudah menularkan kepada ayam lain melalui kotoran dan pernafasan. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, maka untuk mengurangi kematian, ayam yang masih sehat divaksin ulang dan dijaga agar lantai kandang tetap kering.
- Gumboro (Infectious Bursal Disease/IBD)
Merupakan penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh yang disebabkan virus golongan Reovirus. Gejala diawali dengan hilangnya nafsu makan, ayam suka bergerak tidak teratur, peradangan disekitar dubur, diare dan tubuh bergetar-getar. Sering menyerang pada umur 36 minggu. Penularan secara langsung melalui kotoran dan tidak langsung melalui pakan, air minum dan peralatan yang tercemar. Belum ada obat yang dapat menyembuhkan, yang dapat dilakukan adalah pencegahan dengan vaksin Gumboro.
- Penyakit Ngorok (Chronic Respiratory Disease)
Merupakan infeksi saluran pernapasan yang disebabkan oleh bakteri Mycoplasma gallisepticum Gejala yang nampak adalah ayam sering bersin dan ingus keluar lewat hidung dan ngorok saat bernapas. Pada ayam muda menyebabkan tubuh lemah, sayap terkulai, mengantuk dan diare dengan kotoran berwarna hijau, kuning keputih-keputihan. Penularan melalui pernapasan dan lendir atau melalui perantara seperti alat-alat. Pengobatan dapat dilakukan dengan obat-obatan yang sesuai.
- Berak Kapur (Pullorum).
Disebut penyakit berak kapur karena gejala yang mudah terlihat adalah ayam diare mengeluarkan kotoran berwarna putih dan setelah kering menjadi seperti serbuk kapur. Disebabkan oleh bakteri Salmonella pullorum.
Kematian dapat terjadi pada hari ke-4 setelah infeksi. Penularan melalui kotoran. Pengobatan belum dapat memberikan hasil yang memuaskan, yang sebaiknya dilakukan adalah pencegahan dengan perbaikan sanitasi kandang.
Infeksi bibit penyakit mudah menimbulkan penyakit, jika ayam dalam keadaan lemah atau stres. Kedua hal tersebut banyak disebabkan oleh kondisi lantai kandang yang kotor, serta cuaca yang jelek. Cuaca yang mudah menyebabkan ayam lemah dan stres adalah suhu yang terlalu panas, terlalu dingin atau berubah-ubah secara drastis. Penyakit, terutama yang disebabkan oleh virus sukar untuk disembuhkan. Untuk itu harus dilakukan sanitasi secara rutin dan ventilasi kandang yang baik. Pemberian POC NASA yang mengandung berbagai mineral penting untuk pertumbuhan ternak, seperti N, P, K, Ca, Mg, Fe dan lain-lain serta dilengkapi protein dan lemak nabati, mampu meningkatkan pertumbuhan ayam, ketahanan tubuh ayam, mengurangi kadar kolesterol daging dan mengurangi bau kotoran. Untuk hasil lebih optimal, pemberian POC NASA dapat dicampur dengan Hormonik dosis 1 botol POC NASA dicampur dengan 1-2 tutup botol Hormonik, atau 1 botol POC NASA dicampur dengan 2-4 kapsul Asam Amino. Dapat juga menggunakan VITERNA Plus yang merupakan suplemen khusus ternak dengan kandungan :
1. Mineral-mineral yang penting untuk pertumbuhan tulang, organ luar dan dalam, pembentukan darah dan lain-lain.
2. Asam-asam amino utama seperti Arginin, Histidin, Isoleucine, Lycine, Methionine , Phenylalanine, Threonine, Thryptophan, dan Valine sebagai penyusun protein untuk pembentukan sel, jaringan, dan organ tubuh
3. Vitamin-vitamin lengkap, yaitu A, D, E, K, C dan B Komplek untuk kesehatan dan ketahanan tubuh.

4.6. Sanitasi/Cuci Hama Kandang
Sanitasi kandang harus dilakukan setelah panen. Dilakukan dengan beberapa tahap, yaitu pencucian kandang dengan air hingga bersih dari kotoran limbah budidaya sebelumnya. Tahap kedua yaitu pengapuran di dinding dan lantai kandang. Untuk sanitasi yang sempurna selanjutnya dilakukan penyemprotan dengan formalin, untuk membunuh bibit penyakit. Setelah itu dibiarkan minimal selama 10 hari sebelum budidaya lagi untuk memutus siklus hidup virus dan bakteri, yang tidak mati oleh perlakuan sebelumnya.
»»  Baca Lagi...

BUDIDAYA PADI

Produksi gabah padi di Indonesia rata-rata 4 - 5 ton/ha. PT. NATURAL NUSANTARA berupaya membantu tercapainya ketahanan pangan nasional melalui peningkatan produksi padi berdasarkan asas kuantitas, kualitas dan kelestarian ( K-3 ).

SYARAT TUMBUH
Padi dapat tumbuh pada ketinggian 0-1500 mdpl dengan temperatur
19-270C , memerlukan penyinaran matahari penuh tanpa naungan. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan. Padi menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm dan pH tanah 4 - 7.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
A.Benih
Dengan jarak tanam 25 x 25 cm per 1000 m2 sawah membutuhkan 1,5-3 kg. Jumlah ideal benih yang disebarkan sekitar 50-60 gr/m2. Perbandingan luas tanah untuk pembenihan dengan lahan tanam adalah 3 : 100, atau 1000 m2 sawah : 3,5 m2 pembibitan
B.Perendaman Benih
Benih direndam POC NASA dan air, dosis 2 cc/lt air selama 6-12 jam. tiriskan dan masukkan karung goni, benih padi yang mengambang dibuang. Selanjutnya diperam menggunakan daun pisang atau dipendam di dalam tanah selama 1 - 2 malam hingga benih berkecambah serentak.
C.Pemeliharaan Pembibitan/Penyemaian
Persemaian diairi dengan berangsur sampai setinggi 3 - 5 cm. Setelah bibit berumur 7-10 hari dan 14-18 hari, dilakukan penyemprotan POC NASA dengan dosis 2 tutup/tangki.
D. Pemindahan benih
Bibit yang siap dipindahtanamkan ke sawah berumur 21-40 hari, berdaun 5-7 helai, batang bawah besar dan kuat, pertumbuhan seragam, tidak terserang hama dan penyakit.
F. Pemupukan
Pemupukan seperti pada tabel berikut, dosis pupuk sesuai dengan hasil panen yang diinginkan. Semua pupuk makro dicampur dan disebarkan merata ke lahan sesuai dosis.
Khusus penggunaan Hormonik bisa dicampurkan dengan POC NASA kemudian disemprotkan ( 3-4 tutup NASA + 1 tutup HORMONIK /tangki ). Hasil akan bervariasi tergantung jenis varietas, kondisi dan jenis tanah, serangan hama dan penyakit serta

TABEL PENGGUNAAN POC NASA DAN SUPERNASA

Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah (kg)
14 hari ( kg )
30 hari ( kg )
45 hari ( kg )
60 hari ( kg )
Urea
36,5
9
9
9
9
ZA
3,5
1
1
1
1
SP-36
6,5
1,5
1,5
1,5
1,5
KCl
20
5
5
5
5
Dolomit
13
3
3
3
3
SPR NASA
2 botol ( siram)
2 botol ( siram)
-
-
-






Catatan : Dosis produksi padi 1,2 – 1,7 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen

Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah (kg)
10–14 hari ( kg )
25–28 hari ( kg )
42–45 hari ( kg )
Urea
12
6
6
6
SP-36
10
50
-
-
KCl
-
-
7
8
SPR NASA
1 botol (siram)
5
5
5
POC NASA
-
4-5 ttp/tgk (semprot)
4-5 ttp/tgk (semprot)
4-5 ttp/tgk (semprot)






Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen
Waktu Aplikasi
Jenis Pupuk
Olah Tanah (kg)
10–14 hari ( kg )
25–28 hari ( kg )
42–45 hari ( kg )
Urea
10
4,5
4
4
SP-36
11,5
-
-
-
KCL
-
-
5
6,5
POC NASA
20-40 ttp (siram)
4-8 ttp/tgk (semprot)
4-8 ttp/tgk (semprot)
4-8 ttp/tgk (semprot)
HORMONIK
-
-
1 ttp/tgk campur NASA
1 ttp/tgk campur NASA






Catatan : Dosis produksi padi 0,8 – 1,1 ton/ 1000 M2 Gabah Kering Panen



Cara Penggunaan SUPER NASA & POC NASA
1. Pemberian SUPER NASA dengan cara dilarutkan dalam air secukupnya kemudian disiramkan ( hanya disiramkan)
2. Jika dengan POC NASA dicampur air secukupnya bisa disiramkan atau disemprotkan.
3. Khusus SP-36 bisa dilarutkan SUPER NASA atau POC NASA, sedang pupuk makro lainnya disebar secara merata.
G. PENGOLAHAN LAHAN RINGAN
Dilakukan pada umur 20 HST, bertujuan untuk sirkulasi udara dalam tanah, yaitu membuang gas beracun dan menyerap oksigen.
H.PENYIANGAN
Penyiangan rumput-rumput liar seperti jajagoan, sunduk gangsir, teki dan eceng gondok dilakukan 3 kali umur 4 minggu, 35 dan 55.
I. PENGAIRAN
Penggenangan air dilakukan pada fase awal pertumbuhan, pembentukan anakan, pembungaan dan masa bunting. Sedangkan pengeringan hanya dilakukan pada fase sebelum bunting bertujuan menghentikan pembentukan anakan dan fase pemasakan biji untuk menyeragamkan dan mempercepat pemasakan biji.
J. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT
· Hama putih (Nymphula depunctalis)
Gejala: menyerang daun bibit, kerusakan berupa titik-titik yang memanjang sejajar tulang daun, ulat menggulung daun padi. Pengendalian: (1) pengaturan air yang baik, penggunaan bibit sehat, melepaskan musuh alami, menggugurkan tabung daun; (2) menggunakan BVR atau Pestona · ·Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: daun menggulung dan berwarna kuning sampai kemerahan, pertumbuhan bibit terhambat, pada tanaman dewasa gabah tidak berisi. Pengendalian: BVR atau Pestona.
· Wereng penyerang batang padi: wereng padi coklat (Nilaparvata lugens), wereng padi berpunggung putih (Sogatella furcifera) dan Wereng penyerang daun padi: wereng padi hijau (Nephotettix apicalis dan N. impicticep).
Merusak dengan cara mengisap cairan batang padi dan dapat menularkan virus. Gejala: tanaman padi menjadi kuning dan mengering, sekelompok tanaman seperti terbakar, tanaman yang tidak mengering menjadi kerdil. Pengendalian: (1) bertanam padi serempak, menggunakan varitas tahan wereng seperti IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dsb, membersihkan lingkungan, melepas musuh alami seperti laba-laba, kepinding dan kumbang lebah; (2) penyemprotan BVR
· Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Menyerang buah padi yang masak susu. Gejala buah hampa atau berkualitas rendah seperti berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian: (1) bertanam serempak, peningkatankebersihan, mengumpulkan dan memusnahkan telur, melepas musuh alami seperti jangkrik, laba-laba; (2) penyemprotan BVR atau PESTONA
· Kepik hijau (Nezara viridula)
Menyerang batang dan buah padi. Gejala: pada batang tanaman terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang memiliki noda bekas isapan dan pertumbuhan tanaman terganggu. Pengendalian: mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya, penyemprotan BVR atau PESTONA
· Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens). Menyerang batang dan pelepah daun. Gejala: pucuk tanaman layu, kering berwarna kemerahan dan mudah dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tanaman muda disebut hama "sundep" dan pada tanaman bunting (pengisian biji) disebut "beluk". Pengendalian: (1) menggunakan varitas tahan, meningkatkan kebersihan lingkungan, menggenangi sawah selama 15 hari setelah panen agar kepompong mati, membakar jerami; (2) menggunakan BVR atau PESTONA
· Hama tikus (Rattus argentiventer)
Menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. Gejala: adanya tanaman padi yang roboh pada petak sawah dan pada serangan hebat ditengah petak tidak ada tanaman. Pengendalian: pergiliran tanaman, tanam serempak, sanitasi, gropyokan, melepas musuh alami seperti ular dan burung hantu, penggunaan NAT (Natural Aromatic).
· Burung
Menyerang menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan. Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan.
· Penyakit Bercak daun coklat
Penyebab: jamur Helmintosporium oryzae.
Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang baru tumbuh dan bibit yang baru berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi dewasa busuk kering, biji kecambah busuk dan kecambah mati. Pengendalian: (1) merendam benih di air hangat + POC NASA, pemupukan berimbang, tanam padi tahan penyakit ini.
· Penyakit Blast
Penyebab: jamur Pyricularia oryzae. Gejala: menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di dekat pangkal malai membusuk.
Pemasakan makanan terhambat dan butiran padi menjadi hampa. Pengendalian: (1) membakar sisa jerami, menggenangi sawah, menanam varitas unggul Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36, pemberian pupuk N di saat pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir; (2) pemberian GLIO di awal tanam
· Busuk pelepah daun
Penyebab: jamur Rhizoctonia sp. Gejala: menyerang daun dan pelepah daun pada tanaman yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun. Pengendalian: (1) menanam padi tahan penyakit (2) pemberian GLIO pada saat pembentukan anakan
· Penyakit Fusarium
Penyebab: jamur Fusarium moniliforme. Gejala: menyerang malai dan biji muda menjadi kecoklatan, daun terkulai, akar membusuk. Pengendalian: merenggangkan jarak tanam, mencelupkan benih + POC NASA dan disebari GLIO di lahan
·Penyakit kresek/hawar daun
Penyebab: bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae) Gejala: menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati. Pengendalian: (1) menanam varitas tahan penyakit seperti IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara, menghindari luka mekanis, sanitasi lingkungan; (2) pengendalian diawal dengan GLIO
· Penyakit kerdil
Penyebab: virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil. Pengendalian: sulit dilakukan, usaha pencegahan dengan memusnahkan tanaman yang terserang ada mengendalikan vector dengan BVR atau PESTONA.
· Penyakit tungro
Penyebab: virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps. Gejala: menyerang semua bagian tanaman, pertumbuhan tanaman kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi. Pengendalian: menanam padi tahan wereng seperti Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42 dan mengendalikan vektor virus dengan BVR.

K. PANEN DAN PASCA PANEN
·Panen dilakukan jika butir gabah 80 % menguning dan tangkainya menunduk

· Alat yang digunakan ketam atau sabit
· Setelah panen segera dirontokkan malainya dengan perontok mesin atau tenaga manusia
· Usahakan kehilangan hasil panen seminimal mungkin
Setelah dirontokkan diayaki (Jawa : ditapeni)
· Dilakukan pengeringan dengan sinar matahari 2-3 hari
· Setelah kering lalu digiling yaitu pemisahan gabah dari kulit bijinya.
· Beras siap dikonsumsi.
»»  Baca Lagi...
Saleum kemandum syehdara.........!

Geuchik Gampong Matang Bayu

(Syafruddin)